Inilah pernyataan Iptu Avani Erliansyah saat di wawancarai koran Suara Keadilan Rakyat (SKR).
"Saya menyesalkan kejadian ini Pak. Saya di bully dan di jadikan perbincangan yang hangat. Sekarang posisi saya serba salah, kalau maju kena, mundur saya juga kena"
Sementara sehari setelah itu di harian surat kabar lain beliau mengeluarkan statement yang kontradiktif. Mengatakan bahwa beliau telah bertindak sesuai prosedur, dan pernyataan lain seolah beliau tidak bersalah.
Membela diri boleh bung!, tapi harus konsisten dengan pernyataan, jangan mencla mencle, sekarang ngomong A besok Z.
Seminggu pasca hebohnya pemberitaan terkait beredarnya video perdebatan saya dengan Kasat Lantas Polres Tanah Datar Iptu Avani Erliansyah, saya melihat animo masyatakat khususnya netizen yang begitu luar biasa menyikapinya. Iptu Avani terpojok atas reaksi netizen yang banyak membully, mengecam dan menghujatnya disana-sini, meme-nya berseleweran dimana-mana, serta nyaris tak ada simpati masyarakat yang beliau dapat. Sebenarnya saya juga sangat menyayangkan kejadian ini, padahal sebelumnya saya sudah mengingatkan beliau untuk tidak bertindak semena-mena jika tidak ingin jadi sorotan masyarakat.
Namun karena beliau merasa bahwa dirinya adalah seorang perwira, masa kalah dengan masyarakat sipil yang tidak ada apa-apanya, beliau dengan semena-menanya melaporkan saya, dan inilah konsekwensi logis yang harus beliau terima atas tindakannya itu.
Seminggu pasca hebohnya pemberitaan terkait beredarnya video perdebatan saya dengan Kasat Lantas Polres Tanah Datar Iptu Avani Erliansyah, saya melihat animo masyatakat khususnya netizen yang begitu luar biasa menyikapinya. Iptu Avani terpojok atas reaksi netizen yang banyak membully, mengecam dan menghujatnya disana-sini, meme-nya berseleweran dimana-mana, serta nyaris tak ada simpati masyarakat yang beliau dapat. Sebenarnya saya juga sangat menyayangkan kejadian ini, padahal sebelumnya saya sudah mengingatkan beliau untuk tidak bertindak semena-mena jika tidak ingin jadi sorotan masyarakat.
Namun karena beliau merasa bahwa dirinya adalah seorang perwira, masa kalah dengan masyarakat sipil yang tidak ada apa-apanya, beliau dengan semena-menanya melaporkan saya, dan inilah konsekwensi logis yang harus beliau terima atas tindakannya itu.
Alhamdulillah, selain dukungan masyarakat serta netizen yang menyemangati saya, ada juga beberapa LSM yang menghubungi. Beliau menawarkan bantuan hukum, dan jika laporan Iptu Avani atas tuduhan "Dugaan Tindak Pidana Tidak Menuruti Perintah Petugas Saat Malakukan Dinas Kepolisian" yang di alamatkan ke saya tidak terbukti, beliau menyarankan saya untuk menuntut balik Iptu Avani baik secara pidana maupun perdata dengan tuduhan fitnah, pencemaran nama baik, serta perbuatan tidak menyenangkan.
Namun jika ada opsi untuk memaafkan, maka saya memilih untuk memaafkan, akan tetapi semua itu berpulang kepada Iptu Avani. Jika beliau mau cooling down, maka saya juga siap meredam kasus ini. Namun jika beliau tetap bersikeras untuk menabu genderang perang, sayapun tidak akan pernah gentar menghadapinya.
Namun jika ada opsi untuk memaafkan, maka saya memilih untuk memaafkan, akan tetapi semua itu berpulang kepada Iptu Avani. Jika beliau mau cooling down, maka saya juga siap meredam kasus ini. Namun jika beliau tetap bersikeras untuk menabu genderang perang, sayapun tidak akan pernah gentar menghadapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar